Laboratorium Menengah Teknik Industri

Pengajaran Analisis Postur Laboratorium Menengah Teknik Industri Gunadarma

ANALISIS POSTUR

Definisi

Analisis Postur adalah kegiatan mengamati titik penentu yang menjadi keefektifan dari suatu pekerjaan. Jika postur yang dilakukan oleh pekerja sudah baik maka hasil yang didapatkan oleh pekerja akan sesuai dengan harapan. (Sulaiman dan Sari, 2016)

Tujuan 

Tujuan analisis postur adalah untuk mengevaluasi posisi tubuh yang diadopsi oleh pekerja selama aktivitas kerja. Jika dilakukan analisis terkait postur dengan baik, maka pekerja dapat bekerja dalam kondisi yang lebih nyaman dan lebih aman, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup serta produktivitas perusahaan secara keseluruhan.

Metode-Metode Analisis Postur

Hal yang bisa mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan pekerja adalah postur tubuh saat bekerja, sehingga diperlukan analisis postur kerja yang terdiri atas beberapa metode. Hal ini dapat berguna untuk mengidentifikasi dan memperbaiki postur kerja. Berikut adalah 10 metode analisis postur.

  • Rapid Upper Limb Assessment (RULA)

RULA adalah metode penilaian ergonomi yang digunakan untuk mengevaluasi gangguan pada anggota tubuh bagian atas pekerja. Selain itu, RULA menyediakan perhitungan tingkatan beban muskuloskeletal pada pekerjaan yang memiliki risiko di bagian tubuh dari perut hingga leher atau anggota bagian atas.

  • Rapid Entire Body Assessment (REBA)

Metode penilaian ergonomi yang digunakan untuk mengevaluasi posisi kerja operator. REBA menilai postur leher, punggung, lengan, pergelangan tangan, dan kaki.

  • Ovako Work Posture Analysis System (OWAS)

Ovako Work Posture Analysis System atau OWAS adalah salah satu metode analisis sikap kerja yang mengidentifikasi pergerakan bagian tubuh punggung, lengan, kaki, dan berat beban yang diangkat. 

Pada metode ini, bagian tubuh yang diamati diklasifikasikan menjadi sikap kerja, kemudian dikategorikan menjadi berbagai kategori postur kerja.

  • Hand Arm Risk Method (HARM)

Hand Arm Risk Method (HARM) digunakan untuk menilai risiko nyeri otot pada lengan, leher, atau bahu. Metode ini digunakan pada tugas yang durasinya minimal 1 jam per hari, tenaga yang dikerahkan tidak melebihi 6 kg / 60 N per tangan, dan hanya pada pekerjaan manual dan lengan yang intensif.

  • Rosa Office Strain Assessment (ROSA)

Metode ROSA digunakan untuk meminimalkan risiko cedera pada tubuh bagian atas pekerjaan kantor yang melibatkan penggunaan komputer dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan risiko cedera pada tubuh bagian atas seperti punggung, lengan, tangan, serta pergelangan tangan.

  • Job Strain Index (JSI)

Job Strain Index (JSI) digunakan untuk mengevaluasi resiko gangguan muskuloskeletal pada bagian Distal Upper Extremity (DUE) meliputi siku, lengan bawah, pergelangan tangan, dan tangan.

  • Loading on the Upper Body Assessment (LUBA)

Metode LUBA biasa dipakai untuk mengevaluasi ekstremitas tubuh bagian atas, yaitu termasuk pergelangan tangan, siku, bahu, leher, dan punggung. Metode ini merekam postur kerja operator, dan memilih postur kerja yang telah direkam.

  • Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA)

Digunakan untuk mendeteksi faktor risiko fisik yang terkait dengan gangguan Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) pada pekerjaan, maka Workplace Ergonomic Risk Assessment atau WERA dapat digunakan.

  • Novel Ergonomic Postural Assessment (NERPA)

Metode ini digunakan untuk menganalisis dan menilai postur kerja pada tubuh bagian atas. Sejauh ini, NERPA mampu mendeteksi postur dengan risiko ergonomi dan lebih sensitif terhadap deteksi perbaikan ergonomi dibandingkan dengan metode RULA.

  • Muscle Fatigue Assessment (MFA)

Metode MFA digunakan untuk menilai tingkat kelelahan otot yang terjadi pada pekerja saat menjalankan aktivitas kerjanya. Dalam hal ini, MFA dilakukan dengan beberapa tahapan untuk memperoleh hasil yang akurat dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas dan kenyamanan pekerjaan.

Setelah mempelajari analisis postur secara keseluruhan, maka dapat diketahui bahwa analisis postur sangat dibutuhkan dalam menganalisis aktivitas atau kegiatan kerja agar dapat mempermudah produktivitas pekerja.

Lihatlah Ergofacts lainnya pada link berikut : Link
Kumpulan Ergofacts

Kunjungi  juga Instagram Feeds kami yang membahas materi Analisis Postur: Analisis Postur (Instagram Feeds)

#Blueteam #ErgoFact

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *